Subjek
- #Prognosis
- #Vasculitis Arteri Karotis
- #Gejala
- #Pengobatan
- #Penyebab
Dibuat: 2025-02-25
Dibuat: 2025-02-25 18:50
Arteritis karotis (Carotid Arteritis) adalah penyakit peradangan pada pembuluh darah besar, termasuk arteri karotis, dan sebagian besar termasuk dalam penyakit vaskulitis besar. Arteri karotis adalah pembuluh darah penting yang memasok darah ke otak, dan peradangan pada pembuluh darah ini dapat memengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan komplikasi serius. Arteritis karotis dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah akibat peradangan, mengganggu aliran darah, dan menyebabkan berbagai gejala. Penyakit vaskulitis representatif meliputi arteritis Takayasu(Takayasu arteritis) dan arteritis sel raksasa(Giant Cell Arteritis), dan penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah besar, termasuk arteri karotis.
Karakteristik utama arteritis karotis adalah terjadinya peradangan pada pembuluh darah besar, termasuk arteri karotis. Peradangan ini dapat menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan atau penyumbatan, yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan berbagai gejala. Karakteristik utama arteritis karotis adalah sebagai berikut:
1. Penyakit pembuluh darah peradangan: Arteritis karotis adalah penyakit peradangan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan penebalan atau penyempitan pembuluh darah, dan dalam kasus yang parah, ada risiko penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
2. Penurunan aliran darah ke otak: Karena arteri karotis adalah pembuluh darah utama ke otak, peradangan pada arteri karotis dapat mengurangi aliran darah ke otak. Ini dapat menyebabkan stroke atau penyumbatan aliran darah sementara ke otak.
3. Terjadi pada berbagai kelompok usia: Arteritis karotis dapat terjadi terutama pada wanita mudaatau lansia di atas 50 tahun. Penyakit tertentu, arteritis sel raksasa, terutama terjadi pada lansia di atas 50 tahun, dan arteritis Takayasu lebih sering terjadi pada wanita muda.
4. Peradangan pembuluh darah besar: Arteritis karotis dapat menyebabkan peradangan tidak hanya pada arteri karotis tetapi juga pada aorta dan pembuluh darah besar lainnya yang menuju ke lengan bawah dan klavikula. Hal ini dapat mengurangi fungsi pembuluh darah dan menyebabkan masalah sirkulasi darah.
1. Respons autoimun
2. Faktor genetik
3. Faktor lingkungan
4. Faktor hormonal
5. Penyakit lain
1. Nyeri dan tekanan pada leher: Peradangan pada arteri karotis dapat menyebabkan nyeri atau tekanan pada leher. Terutama jika peradangan parah, leher dapat membengkak.
2. Sakit kepala: Perubahan aliran darah ke otak akibat arteritis karotis dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala ini biasanya bersifat sementara dan tidak terus-menerus, tetapi dalam kasus yang parah dapat menyebabkan stroke yang serius.
3. Pusing: Jika arteritis karotis memburuk dan aliran darah ke otak berkurang, pusing dapat terjadi. Pusing dapat terjadi terutama saat berdiri atau gerakan tiba-tiba.
4. Gangguan penglihatan: Jika aliran darah ke otak berkurang, penglihatan dapat menjadi kabur atau kehilangan penglihatan dapat terjadi. Hal ini karena bagian otak yang bertanggung jawab atas penglihatan tidak menerima pasokan darah yang cukup.
5. Nyeri dan kelemahan pada siku atau lengan: Arteritis karotis dapat memengaruhi pembuluh darah besar yang berhubungan dengan aorta. Hal ini dapat menyebabkan nyeri atau kelemahan pada siku, bahu, atau lengan.
6. Kelelahan dan penurunan berat badan: Peradangan kronis dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan. Hal ini karena peradangan terus-menerus memengaruhi tubuh.
7. Suara bising pada pembuluh darah kepala dan leher: Pada arteritis karotis, aliran darah dapat berubah secara tidak normal karena peradangan pada dinding pembuluh darah. Akibatnya, suara bising pada pembuluh darah kepala dan leher dapat terdengar.
1. Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa apakah ada peradangan pada arteri karotis, apakah pembuluh darah menebal atau bengkak, dan apakah ada rasa sakit.
2. Pemeriksaan darah: Pemeriksaan darah dapat memeriksa keberadaan peradangan dengan memeriksa kadar protein C-reaktif (CRP) dan laju sedimentasi eritrosit (ESR), yang merupakan penanda peradangan. Tes antibodi tertentu mungkin juga diperlukan untuk memeriksa penyakit autoimun.
3. Pemeriksaan ultrasonografi: Ultrasonografi karotis dapat digunakan untuk mengevaluasi ketebalan pembuluh darah dan kondisi aliran darah. Ultrasonografi merupakan metode non-invasif dan cepat yang bermanfaat untuk mendiagnosis arteritis karotis.
4. Angiografi CT atau MRI: Angiografi CT atau MRI dapat digunakan untuk memeriksa peradangan dan penyempitan pembuluh darah yang berhubungan dengan arteri karotis. Terutama berguna untuk mengamati perubahan halus pada pembuluh darah.
5. Angiografi (Angiography): Angiografi adalah metode untuk secara visual memeriksa penyempitan dan perubahan akibat peradangan dengan menyuntikkan zat kontras ke dalam pembuluh darah. Metode ini memungkinkan untuk memahami kondisi pembuluh darah secara akurat.
Pengobatan arteritis karotis bertujuan untuk mengurangi peradangan dan menormalkan aliran darah. Metode pengobatan dapat dibagi menjadi pengobatan medisdan pengobatan bedah.
1. Pengobatan medis
2. Pengobatan bedah
Prognosis arteritis karotis bergantung pada waktu pengobatan dan ketepatan pengobatan. Dengan pengobatan yang tepat, peradangan dapat dikendalikan dan aliran darah dapat dinormalisasi, sehingga prognosis yang baik dapat diharapkan. Namun, jika peradangan berlanjut dalam jangka panjang, dapat terjadi deformasi pada pembuluh darah dan komplikasi serius dapat terjadi.
Cara pengelolaan
Komentar0